OPINIMUSIK.com – AC/DC adalah band rock Australia. Setelah 41 tahun berdiri, band ini masih menunjukkan kekuatannya. “Rock or Bust”, album ke-15 mereka yang baru dirilis, langsung menduduki puncak tangga lagu 40 teratas di berbagai negara. Kisah Dibalik Lagu Hit AC/DC 75.200 tiket konser mereka di Wembley tahun depan terjual habis hanya dalam waktu satu jam.

Kematian Bon Scott, vokalis pertama, pada Februari 1980 karena overdosis alkohol. Penyakit Malcolm Young karena Demensia memaksanya untuk tidak dapat merekam dan tur. Phil Rudd ditangkap atas tuduhan merencanakan pembunuhan dan memiliki narkotika. Tidak ada yang mencegah AC/DC untuk terus bekerja.

Para pecinta musik patut angkat topi kepada sang gitaris, Malcolm Young, karena lewat tangannyalah lagu-lagu hits AC/DC lahir. “Tidak ada yang seperti dia (Malcolm). Keith Richards mencintainya, tapi Keith Richards membenci ‘semuanya’. Saya tidak bisa memikirkan terlalu banyak band dari tahun 70-an dan 80-an yang memiliki pemain gitar dengan gaya unik, variasi akord, yang hanya menggunakan formula 12-bar blues,” ujar Slash yang juga merupakan teman personel AC/DC ini.
Berikut cerita di balik lagu-lagu andalan AC/DC:
1. “Let There Be Rock”
AC/DC telah memainkan lagu-lagu ini di setiap pertunjukan sejak tahun 1978. Angus Young menyetel amplinya dengan sangat keras hingga meledak dalam rekaman.

Malcolm menontonnya dengan mata terbelalak tapi dia berkata ‘Ayo terus bermain!’ padahal ampli saya sudah mengeluarkan asap
Angus Young
Pada tahun-tahun awal mereka, konser AC/DC hanya ditonton kurang dari 100 orang.

AC/DC
Let There Be Rock
2. “Dirty Deeds Done Dirt Cheap”
Lagu ini terinspirasi dari film kartun “Beany dan Cecil”, film kesukaan Angus Young ketika ia masih kecil. Dalam sebuah episode serial TV ‘The Simpsons’ di tahun 2008, terungkap jika Ned Flanders adalah penggemar dari band tribut kristiani AC/DC yang membawakan lagu ini dalam versi mereka yang disensor “Kindly Deeds Done For Free.”
3. “The Jack”
Dari album “High Voltage” yang rilis 1975, lagu ini awalnya berjudul “The Clap”. Seperti nama penyakit kelamin yang menular. Menceritakan pengalaman ketika mereka masih tinggal bersama di satu rumah di Australia awal 1970-an.
4. “Thunderstruck”
Lagu pembuka album ‘The Razor Edge’ (1990) terinspirasi dari pesawat yang ditumpangi Angus Young terjebak badai badai. AC/DC menjadi headline untuk pertama kali saat manggung di Victoria Park tahun 1975.
5. “Whole Lotta Rosie”
Lagu ini bercerita tentang pengalaman mendiang Bon Scott, vokalis pertama AC/DC, dengan teman wanitanya yang berusia 19 tahun. Di pertunjukan live mereka, lagu ini biasanya disertai kemunculan boneka raksasa di atas panggung.
6. “You Shook Me All Night Long”
Ini adalah lagu pertama yang ditulis vokalis Brian Johnson bersama AC/DC setelah kematian Bon Scott. Johnson mengatakan, “Bagi saya, itu mungkin salah satu lagu rock terbaik yang pernah ditulis.”
Pada tahun 2002 Celine Dion dan Anastacia mencoba meng-cover lagu ini. Namun sayang, sebuah survei baru-baru ini menyatakan, lagu versi Celine Dion ini dianggap sebagai lagu daur ulang terburuk sepanjang masa.
7. “Back In Black”
Album “Back in Black” yang rilis tahun 1980 mendapat banyak pujian dan termasuk salah satu album rock terbesar sepanjang masa. Lagu “Back in Black” berawal dari riff yang Malcolm Young selalu memainkan saat latihan pemanasan selama bertahun-tahun. Sebagai hasilnya kepada Bon Scott, yang meninggal enam bulan sebelum dirilisnya album ini, mereka lirik ‘Forget the hearse/’Cause I never die’.
Lagu ini menjadi sorotan di Glastonbury 2008 ketika Jay-Z menggunakannya sebagai soundbed untuk lagu “99 Problem”.
8. “For Those About To Rock (We Salute You)”
Judul / chorus lagu ini diambil dari pencarian kuno yang digunakan oleh gladiator Romawi (“Hail Caesar, we, who are about to die, salute you!”). Sementara suara meriamnya terinspirasi oleh acara pernikahan Pangeran Charles dan Diana tahun 1981. Ketika AC/DC sedang latihan lagu tersebut, suara artileri acara pernikahan Diana terdengar melalui dinding studio.
9. “Highway To Hell”
Hits AC/DC terbesar yang rilis 1979. Banyak yang menilai lagu ini bercerita tentang hingar bingar kehidupan tur grup rock yang penuh hedonisme. Ada juga yang mengatakan lagu ini adalah sebuah ironi dari lagu kebangsaan Led Zeppelin, “Stairway To Heaven”.
Sebenarnya, ada penjelasan yang lebih gamblang. “Highway To Hell” adalah julukan yang diberikan pada sebuah jalan, Canning Highway. Sebuah jalan di Australia yang sering dilalui oleh vokalis, Bon Scott, ketika hendak pergi ke pub favoritnya, The Raffles.