Opini Musik – Personel aktif band Kotak, Tantri, Cella, dan Chua buka suara usai mereka dituding belum membayar royalti bagian eks drummer mereka, Posan Tobing. Mereka menjelaskan royalti performance rights milik Posan Tobing bukan tanggung jawab Kotak, melainkan Lembaga Manajemen Kolektif (LMK). Hal tersebut juga telah tercantum dalam aturan pemerintah mengenai hak cipta.
“Di Indonesia sendiri ini ada badan yang diatur oleh pemerintah berdasarkan PP Nomor 56 juncto UU Hak Cipta. Yang membayarkan hak tersebut adalah LMK, dalam hal ini WAMI (Wahana Musik Indonesia),” kata Chua dalam video klarifikasi yang diunggah di media sosial dan YouTube milik band Kotak, Jumat (7/10).
OPINIMUSIK.com –Piyu PadiTanggapi Kisruh Posan Tobing dengan Band Kotak soal Royalti. Mantan drummer Kotak, Posan Tobing, belakangan ini meributkan pembayaran royalti pada manajemen Kotak. Setelah membuat video di TikTok, ia kembali membicarakan masalah itu lewat akun Instagramnya, @posantobing. “Di dalam royalti performance ada hak pencipta lagu, gue salah satu orang yang ikut menciptakan lagu-lagu hits Kotak,” ungkap Posan.
Ia menyampaikan lagu-lagu hits yang juga diciptakan olehnya antara lain yaitu Pelan-Pelan Saja, Masih Cinta, Tinggalkan Saja, Cinta Jangan Pergi, Selalu Cinta, Kerabat Kotak, dan masih banyak lagi. Bahkan, pemilik nama lengkap Haposan Harianto Tobing ini mengaku sudah menahan keinginannya menuntut royalti kepada Kotak selama lebih dari satu dekade. Tetapi kali ini dia sudah benar-benar geram.
“Gua udah tahan ini dari tahun 2011, ini udah tahun 2022. Lu tau enggak ini itu lama banget? Perjalanan gue dari tahun 2011 ke 2022 itu lu enggak tau kan? Di royalti itu ada hak anak gua, ada hak istri gua,” ungkap Posan.
Piyu Padi Tanggapi Kisruh Posan Tobing dengan Band Kotak soal Royalti
Melihat unggahan Posan, Satrio Yudi Wahono atau yang akrab disapa Piyu angkat bicara. Dalam kolom komentar unggahan tersebut, gitaris Padi Reborn itu mendoakan agar masalah bisa cepat terselesaikan. “Brother Posan mudah-mudahan ada titik terang untuk penyelesaian masalah nya ya,” jelas Piyu lewat akun instagramnya @piyu_logy. Piyu memberi saran bijak kepada Posan terkait permasalahannya. Menurutnya, kisruh soal royalti ini dengan diskusi bersama, menyertakan pihak-pihak lain yang terkait. “Seyogyanya bisa bersama duduk bareng dengan teman-teman yang lain dan stakeholder yang lain (label, publisher, lmk) secara adem untuk kebaikan di kemudian hari,” tambah Piyu.